MUHAMMAD BIN MUSLIM AZ-ZUHRI (51 – 124 H)

Posted: 29 Januari 2010 in SEJARAH DAN BIOGRAFI

Nama lengkap Muhammad bin Muslim Az-Zuhri ialah Abu Bakr Muhammad bin Muslim bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdullah bin Syihab Al-Qurasyi Az Zuhri, dari Bani Zahrah. Beliau adalah ulama besar tabi’i yang mula-mula membukukan hadis dan salah seorang hafizh yang besar dari Madinah yang terkenal diseluruh Hijaz dan Syam.

Kritikus hadis bersepakat bahwa Az-Zuhri merupakan seorang perawi tsiqat yang luas ilmunya, banyak menghapal hadis, dan menguasai periwayatan. Beliau dikenal sebagai peneliti yang tangguh dan kuat sebagaimana yang dikenal Bukhari selanjutnya. Hadis yang dia dengarkan diperhatikan dan dihapalkannya dengan baik, sedikitpun tidak ada yang dilupakan. Dikatakan Abdullah bin Dzakwan, “Kami mencatat hadis tentang halal dan haram saja, sedangkan Ibnu Sihab Az-Zuhri menulis semua hadis yang didengarnya. Ketika orang memerlukannya, barulah kami tahu Az-Zuhri adalah orang yang paling alim diantara orang orang.

Oleh karena itu, ketika Khalifah Umar bin Abdil Aziz bermaksud menghimpun hadis dan tidak menemukan orang orang yang lebih baik dari Az-Zuhri, maka Khalifah Abdil Aziz menyerahkan kepadanya seraya berkata, “Tidak saya temukan seorangpun yang mengetahui tentang hadis (sunnah) daripada Az-Zuhri, dari orang orang sebelumnya.” Diceritakan Imam Al-Laits, “Saya belum pernah melihat orang yang menghimpun hadis seperti yang dilakukan Az-Zuhri yang menguasai Al-Qur’an, sunnah, fiqih, dan Al-Ansab (silsilah).

Az-Zuhri Radhiyallahu ‘anhu mendatangi majelis-majelis dan menemui pemuda-pemudi, orang-orang tua laki-laki, perempuan untuk menanyakan hadis kepada mereka. Beliau datang ke rumah-rumah penduduk laki-laki maupun perempuan dan tidak ada orang yang merintanginya didalam jalan agama.” Pada suatu ketika beliau diuji oleh Hisyam bin Abdu Malik, Kjalifah Al-Amawi yang minta diimlakan (didiktekan) hadis. Maka Az-Zuri mendiktekan 400 buah hadis kepada penulis (sekretarisnya). Setelah waktu berjalan satu tahun kemudian, Hisyam berkata pada Az-Zuhri, “Kitab saya telah hilang, tolong diktekan sekali lagi untuk saya ! Lalu Az-Zuhri mendiktekannya. Kemudian Hisyam mencocokkannya dengan dengan tulisan yang pernah diimlakan (didiktekannya) setahun yang telah lewat. Ternyata tidak terjadi perbedaan satu huruf pun. Dikatakan Imam Bukhari, “Bahwa lebih kurang 2000 hadis yang diriwayatkan Az-Zuhri.”

Beliau menerima hadis dari Abdullah bin Ja’far, Rabi’ah bin ‘Abbad, Al-Miswar bin Mahramah, Abdurrahman bin Azhar, Abdullah bin ‘Amir, Sahal bin Sa’ad, Anas bin Malik, Jabir, Abu At-Thufail, Abu Umamah bin Sahl bin Hanif, Amir bin Sa’ad bin Abi Waqqas, Abdullah bin Muhammad bin Al-Hanafiyah. Beliau meriwayatkan hadis secara irsal dari ‘Ubadah bin Shamit, Abu Hurairah, dan Rafi’ bin Khodij.

Hadis hadisnya diriwayatkan oleh ‘Atha bin Abi Rabah, Abu Zubair, Al-Makki, Umar bin Abdil Aziz, ‘Amr bin Dinar, Shalih bin Kaisan, Yahya bin Sa’id Al-Anshari, saudaranya Abdullah bin Muslim Al-Anshari, Al-Auza’i, Ibnu Jurij, dan Sulaiman bin Katsir.

Beliau lahir pada tahun 51 H. dan wafat pada tahun 124 H. dalam usia 73 tahun.

(Dr.Mahmud Ali Fayyad, Metodologi Penetapan Kesahihan Hadis, Terjemahan: Drs.A.Zarkasyi Chumaidy, Cetakan Pertama, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1998)

Tinggalkan komentar